by : walid setiadi.....
DHCP (Dynamic Host Control Protocol) adalah
protokol pengalamatan host secara dinamis. Dalam sebuah jaringan yang besar,
akan ada bagian yang pengalamatan IP address tidak begitu kritikal. Di bagian
ini pengalamatan IP bisa dilakukan secara dinamis dan otomatis. Apabila dalam
sebuah jaringan diwajibkan memberi IP satu per satu dengan manual, maka akan
memakan waktu yang sangat lama. Misalkan ada jaringan dengan pengguna 1500
orang, maka akan membutuh kan
pengaturan alamat IP secara manual di tiap komputer sebanyak 1500 kali. Karena
itulah DHCP ada, sehingga komputer host tetap bisa terhubung dan terkontrol
oleh server.
Konfigurasi DHCP-server bertujuan untuk
memaksimalkan kerja dari suatu jaringan, yang dimana ia akan bisa mengontrol IP
yang dapat terkoneksi ke client. Jika tidak di konfigurasi maka akan terjadi
konflik IP anter client. Konflik
tersebut menimbulkan client tidak bisa mengakses jaringan yang di sediakan oleh
server. Intinya DHCP-server di buat untuk meminimaliasir terjadinya tabrakan
antar IP.
Berikut cara instal dan konfigurasinya :
1. Pertama install terlebih dahulu DHCP –nya
dengan perintah
# apt-get install dhcp3-server
Jika ada pertanyaan jawab “ya”(y) untuk
melanjutkan penginstalan DHCP-nya, Tunnggu prosesnya hingga selesai.
Selanjutnya masukkan perintah berikut :
2. Selanjutnya kita melakukan konfigurasi
dengan mengetikkan perintah
# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Disini kita melakukan sedikit editing pada
konfigurasi DHCP-server ini, yaitu mengedit beberapa bagian yang tergolong sangat mempengaruhi dan sangat
menentukan keberhasilan konfigurasi DHCP-server tersebut. Keterangan serta
peoses editing bisa lihat di bawah ini.
Keterangan :
~subnet adalah network dari ip yang sobat
gunakan
~Netmask : jenis IP yang kita gunakan
~range : batas IP yang bisa terkoneksi ke
jaringan yang kita buat
~option Domain-name-server : IP DNS yang
telah configurasi tadi, jika belum
melakukan configursi DNS, tidak apa-apa karena masih bisa menggantinya dengan DNS google atau
DNS web yang ketahui, paling
familiar/sering di pakai adalah DNS google (8.8.8.8/8.8.4.4)
~option domain name : yaitu nama domain
yang telah di buat tadi, tapi bisa juga memakai nama DNS apa saja yang penting
tertera pada resolv.conf. misal walid.net/ walid.com/ walid.co.id atau yang lainnya.
~option routers : IP yang telah di
routing/di konfigurasi tadi, contoh 192.168.100.1
~option broadcast-address : isi saja sama
seperti pasa awal melakukan konfigurasi IP pada playout broadcast.
Jika sudah jelas mengenai keterangan di
atas maka edit seperti gambar di bawah ini :
3. Jika sudah mengeditnya, jangan lupa untuk
menghapus pagarnya agar konfigurasi yang kita lakukan dapat berjalan dan bisa
bekerja sesuai yang kita kehendaki
Setelah selesai, simpan dengan menekan (CTRL + O) dan kemudian (CTRL + X)
4. Selanjutnya kita restart agar konfigurasi
yang telah di lakukan bisa berjalan, restart dengan perintah
# service isc-dhcp3-server restart
5. Selanjutnya kita lakukan pengujian pada
computer client, caranya setting IP pada client menjadi seperti berikut :
Klik ok, lalu cek di cmd (win. + R ),
ketikkan ipconfig lalu enter dan lihat hasilnya seperti di bawah ini :
Lihat pada gambar yang sudah saya tandai di
atas, pada gambar di atas renge yang saya berikan yaitu 3-17, dan jika client
yang terkoneksi pasti mendapat IP 192.168.100.3 kenapa? Jawabanya Ya tentu,
karena yang yang kita berikan pertama kali ialah 3 . pengujian ini bisa di
gunakan di beberapa client, yang terpenting client yang terkoneksi sesuai
dengan range yang kita berikan.
Thanks viewing this my blog :
www.Anterpass77.blogspot.com
Instal dan configurasi DHCP-server pada linux debian 6
0 comments:
Post a Comment